Tuesday, February 3, 2009

GEREJA SAMPAH

Namanya "gereja sampah". Disebut demikian karena terletak di bukit tempat penimbunan sampah kota Kairo, Mesir. Belasan ribu pemulung hidup disana dengan mengais sampah. Tak ayal lagi, bau busuk sampah memenuhi ruang ibadahnya yang tidak berpendingin udara. Namun, bagi penduduk sekitar, gereja ini memancarkan " bau harum". Keharuman Kristus terpancar lewat kehadiran dan kesaksiannya. Pelayanan jemaatnya telah membawa banyak pemulung mengenal Kristus dan mendapatkan pegangan hidup. Setiap minggu mereka beribadah di situ. Menyembah Tuhan ditengah himpitan kemiskinan

Sukses tidaknya sebuah pelayanan tidak bisa diukur secara duniawi. Gereja yang megah belum tentu hidup. Hamba Tuhan yang hebat belum tentu diperkenan Tuhan. Rasul Paulus mengakui bahwa ia penuh kelemahan ( 2 Korintus 1 : 8,9). Secara manusiawi ia tidak sanggup menunaikan tugas ilahi ( ayat 16). Namun ia punya motivasi pelayanan yang murni dan ketaatan pada Tuhan. Maka kuasa Tuhan pun menyertai pelayanannya. Ia dibawa ke jalan kemenanganNya. Lewat pelayanannya, orang bisa mencium " bau harum Kristus". Mereka tertarik kepada Kristus bukan karena kehebatannya berkotbah, melainkan karena bisa merasakan Kristus hidup didalam dirinya.

Inginkah Anda dipakai Tuhan menjadi alatNya? Rindukah Anda memiliki gereja yang hidup? Yang Anda butuhkan bukan dana besar, program menarik, atau peningkatan kualitas sumber daya manusia. Layanilah Tuhan dengan motivasi murni dan ketaatan total. Keharuman Kristus akan terpancar melalui diri Anda dan gereja Anda. Orang pun akan datang kepadaNya.

Yang penting bukanlah kehebatan diri Anda, melainkan keharuman Kristus yang terpancar melalui Anda.

0 comments: